Monday, 10 August 2015

SI-202 LINGKUNGAN BASIS DATA – 2



2.4 Data Dictionary
       Data dictionary adalah tempat penyimpanan informasi yang menggambarkan data dalam
                database. Data dictionary biasa disebut juga       dengan metadata atau data mengenai data.
       Modul pengontrol autorisasi menggunakan data dictionary untuk memeriksa apakah seorang pemakai perlu mempunyai wewenang.

Untuk mengerjakan pemeriksaan tersebut data dictionary menyimpan :
       • nama-nama pemakai yang mempunyai wewenang untuk menggunakan DBMS
       • nama-nama data item yang ada dalam database
       data item yang dapat diakses oleh pemakai dan jenis akses yang diijinkan,
misalnya: insert, update, delete atau read
       Sedangkan untuk memeriksa integritas data, data dictionary menyimpan :
       • nama-nama data item dalam database
       • jenis dan ukuran data item
       • batasan untuk masing-masing data item

Sistem data dictionary dapat dibedakan atas sistem aktif dan pasif.
       Sistem aktif selalu konsisten dengan struktur database karena secara otomatis dikerjakan oleh sistem.
       Sebaliknya, sistem pasif tidak konsisten terhadap perubahan database yang dilakukan oleh pemakai.

2.5 Model Data
       Model merupakan media penyimpan dari sebuah perancangan, seorang perancang sistem akan mengembangkan suatu model untuk mewujudkan ide yang ada serta untuk mempelajari semua aspek dalam sebuah perancangan basis data.
       Model bisa dipergunakan untuk mengkomunikasikan konsep dalam pikiran manusia sehingga orang lain bisa: berkomunikasi, mengategorikan, menerangkan, menentukan, menyelidiki, melibatkan, menganalisa dan meniru
               
       Model data adalah kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data, hubungan antara data dan batasan-batasan data dalam suatu organisasi.
       Fungsi dari sebuah model data untuk merepresentasikan data sehingga data tersebut mudah dipahami.
       Perkembangan model data merupakan representasi dari suatu reaksi terhadap model-model yang mendahuluinya.





       Untuk menggambarkan data pada tingkat eksternal dan konseptual digunakan model data berbasis objek atau model data berbasis record.

1. Model Data Berbasis Objek
                Model data berbasis objek menggunakan konsep entitas, atribut dan hubungan antar entitas. Beberapa jenis model data berbasis objek yang umum adalah :
        entity-relationship
        semantic
        functional
        object-oriented

2. Model Data Berbasis Record
                Pada model data berbasis record, database terdiri dari sejumlah record dalam bentuk yang tetap yang dapat dibedakan dari bentuknya. Ada 3 macam jenis model data berbasis record yaitu :
                a. Model data relasional (Relational)
                b. Model data hierarkhi (Hierarchy)
                c. Model data jaringan (Network)

Model Relasional
       Suatu database yang di dalamnya terdapat tabel-tabel yang saling berelasi satu sama lain (relationship), ada 3 macam relationship yaitu:
                - Relasi 1 ke-1 (relasi satu ke satu) atau one to one
                - Relasi 1 ke-n atau n ke-1 (relasi satu ke banyak atau
                  banyak ke satu) atau one to many
                - Relasi n ke-m (relasi banyak ke banyak) atau many to    
                  many
       Dihubungakan oleh sebuah key yaitu  kunci utama (primary key) dan kunci tamu (foreign key)

Kunci(key)
       Kunci merupakan elemen record yang dipakai untuk menemukan record tersebut pada waktu akses atau bisa digunakan untuk identifikasi tiap record.
      Primary key :Suatu atribut dimana nilai unik digunakan untuk mengidentifikasi setiap baris di dalam tabel, kunci utama yang baik memiliki karakteristik sbb:
       Mandatory; bahwa dia harus menyimpan nilai not-null, jika kolom kiri kosong maka duplikasi baris bisa terjadi
       Unique; bisa mengidentifikasi setiap isi atribut
       Stable; tidak mungkin berubah
       Short; memiliki sedikit karakter, kolom yang lebih kecil menyebabkan ruang penyimpanan menjadi lebih sedikit, pencarian basis data akan lebih cepat.
      Foreign key : merupakan sembarang atribut yang menunjuk kepada primary key pada tabel lain.
      Jika nilai kunci asing tidak nul, maka nilai kunci utama pada tabel yang saling diacu harus ada
       Akan terjadi pada suatu relasi yang memiliki kardinalitas one to many atau many to many


Model Hierarchy

       Model data ini dikenal sebagai model struktur pohon, di mana data direpresentasikan dalam bentuk pohon.
       Sebuah database hierarkhi terdiri dari kumpulan record-record dimana record yang satu dengan yang lainnya dihubungkan dengan link.
       Model hierarki mempunyai dua konsep struktur data yaitu record dan parent-child relationship (PCR).


Model Network

       Model data jaringan dikenal sebagai STRUKTUR PLEX. Pada dasarnya struktur jaringan
                ini merupakan perluasan dari struktur hirarki.
       Pada struktur hirarki, setiap child hanya mempunyai satu parent. sedangkan pada struktur jaringan, setiap child dapat mempunyai lebih dari satu parent.
       Struktur jaringan ini merupakan suatu graph, terdiri dari suatu node (simpul), yang dihubungkan dengan suatu edge.
       Ada dua struktur data pada basis data Model Jaringan, yaitu RECORD dan SET.
       Contoh dari model data jaringan adalah perangkat lunak IDMS (Integrated Database Management System) yang merupakan produk dari perusahaan perangkat lunak CULLINET yang bekerja pada mainframe IBM dengan sistem kerja DOS atau MVS.
       IDMS menggunakan sistem CODASYL (conference on Data System and Language) atau DBTG (Data Base Task Goup / Gugus Tugas Basis Data)
       IDMS yang dikemukakan oleh DBTG terdiri atas 3 bahasa basis data yaitu skema DDL, sub skema DDL dan DML.





2.6 Arsitektur DBMS Multi User
a. Arsitektur Mainframe/Teleprocessing


       Pada arsitektur ini, terdapat sebuah komputer pusat (host) yang memiliki sumber daya yang sangat besar, baik memori, processor maupun media penyimpanan.
       Melalui komputer terminal, pengguna mengakses sumber daya tersebut. Komputer terminal hanya memiliki monitor/keyboard dan tidak memiliki CPU.
       Semua sumber daya yang diperlukan terminal dilayani oleh komputer host.
       Model ini berkembang pada akhir tahun 1980-an.
       contoh : ATM mesin di bank-bank.


Gambar 7. Arsitektur Teleprocessing


b. Arsitektur File Sharing / File-Server
       Proses didistribusikan ke dalam jaringan sejenis LAN (Local Area Network).
       File server mengendalikan file yang diperlukan oleh aplikasi dan DBMS.
       Aplikasi dan DBMS dijalankan pada masing-masing workstation tetapi tetap meminta file dari file server jika diperlukan.
       Dengan cara ini, file server berfungsi sebagai sebuah hard disk yang digunakan secara bersamaan.
       Kerugian arsitektur file-server adalah :
                - Terdapat lalulintas jaringan yang besar
                - Masing-masing workstation membutuhkan copy DBMS
                - Kontrol terhadap concurrency, recovery dan integrity menjadi lebih kompleks karena sejumlah DBMS mengakses file secara bersamaan




Gambar 8. Arsitektur File Server





c. Arsitektur Client-Server
       Untuk mengatasi kelemahan arsitektur-arsitektur di atas maka dikembangkan arsitektur client-server.
       Salah satu hasilnya yaitu berupa software database server yang menggantikan software database berbasis file server.
       Dikenalkan pula RDBMS (Relational Database Management System). Dengan arsitektur ini, query data ke server dapat terlayani dengan lebih cepat karena yang ditransfer bukanlah file, tetapi hanyalah hasil dari query tersebut. RPC (Remote Procedure Calls) memegang peranan penting pada arsitektur client/server.
       Secara ringkas, umumnya server diletakkan pada satu sisi dalam LAN dan client pada sisi yang lain.




Gambar 9. Arsitektur Client Server

       Dalam konteks database, client mengatur interface berfungsi sebagai workstation tempat menjalankan aplikasi database. Client menerima permintaan pemakai, memeriksa sintaks dan generate kebutuhan database dalam SQL atau bahasa yang lain.
       Kemudian meneruskan pesan ke server, menunggu response dan bentuk response untuk pemakai akhir.
       Server menerima dan memproses permintaan database kemudian mengembalikan hasil ke client.
       Proses-proses ini melibatkan pemeriksaan autorisasi, jaminan integritas, pemeliharaan data dictionary dan mengerjakan query serta proses update.
       Selain itu juga menyediakan kontrol terhadap concurrency dan recovery.


       Memungkinkan akses database yang besar,  Menaikkan performa
       Jika client dan server diletakkan pada komputer yang berbeda kemudian CPU yang berbeda dapat memproses aplikasi secara paralel.
       Mengurangi biaya untuk hardware
       Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan proses yang cukup untuk menyimpan dan mengatur database
       Biaya komunikasi berkurang
       Aplikasi menyelesaikan bagian operasi pada client dan mengirimkan hanya bagian yang dibutuhkan untuk akses database melalui jaringan
       Meningkatkan kekonsistenan
       Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga batasan perlu                  didefinisikan dan validasi hanya di satu tempat, aplikasi program mengerjakan pemeriksaan sendiri
       Map ke arsitektur open-system dengan sangat alami


 keuntungan jenis arsitektur ini adalah :






1 comment:

  1. Hey there! I just want to offer you a uge thumbs up for the
    great info you've got right here on this post.

    I am returning too your web site for more soon.

    ReplyDelete