XML berawal
sebagai upaca untuk membawa
semua kemampuan
dan struktur SGML ke web dengan bentuk yang sederhana. Seperti apa yang
dibayangkan
para
ahli,
ternyata XML telah
jauh
melebihi
apa yang
dibayangkan. Sebenarnya banyak aplikasi selain XML yang digunakan di web, namun XML adalah
bahasa yang
masih sangat menarik
untuk
gunakan didalam halaman web. Karena dokumen XML harus well-formed dan parser akan menolaknya jika
dokumen salah, halaman XML
mungkin kurang
kompatibel
untuk
cross-browser. Oleh karena dokumen
XML sangat terstuktur, sehingga memudahkan untuk
robots parsing. Karena tag XML
dan nama atribut dapat mencerminkan sifat konten, sehingga search- engine spiders dapat dengan mudah menentukan
makna dari konten.
XHTML
XHTML merupakan definisikan XML-compatible
versi HTML,
atau sebaliknya.
XHTML dapat mengubah HTML sebagai
aplikasi XML.
XHTML merupakan
standard dalam menyusun
kode-kode HTML yang baik dan terstruktur.
Sebagian
besar pengubahan dokumen HTML menjadi dokumen XHTML adalah dengan
membuat dokumen well-formed. Misalnya perubahan
yang akan dilakukan :
14. Tambahkan missing end-tag
seperti
</p> dan </li> jika
pada
dokumen tidak ada end-tag-nya.
15. Tulis kembali dokumen
yang
yag-nya saling
timpang tindih, misalnya
<b><i>apa</b></i> menjadi <b><i>apa</i></b>
16.
Letakkan tanda petik pada nilai atribut jika kita sering menggunakan nilai
atribut tanpa tanda petik. Misalnya <p align=center> menjadi <p
align="center">.
17. Tambahkan nilai
pada
atribut
yang memiliki nilai
boolean
dengan
namanya sendiri. Misalnya <input type="checkbox" checked>
menjadi <input type="checkbox"
checked="checked">.
18. Ganti karakter
& atau < dalam data
atau atribut dengan nilai-nilai
& and <. Misalnya ubah A&P menjadi A&P
19. Jadikan dokuen sebagai single root element html.
20. Ubah empty elemen. Misalnya <hr> menjadi <hr/>
atau <hr></hr>
21. Tambahkan hyphens kedalam komentar. Misalnya <! this is a comment> menjadi <!--
this is a comment -->
22.
Encode kedalam UTF-8 atau UTF-16.
XHTML dibagi menjadi
tiga bagian, yaitu :
23.
Strict
Merupakan puncaknya standard, ini digunakan apabila
kita benar-benar
menginginkan kode yang
benar-benar terstruktur. Beberapa
tag sudah
dihilangkan disini seperti <iframe>. Kita harus mengkombinasikan
antara XHTML dan CSS. Penulisannya adalah sebagai berikut :
<!DOCTYPE html
PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML
1.0
Strict//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1- strict.dtd">
24. Transitional
Digunakan apabila
kita tidak ingin ada file CSS
yang terlibat. Penulisannya adalah sebagai berikut :
<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0
Transitional//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-
transitional.dtd" >
25. Frameset
hampir sama
dengan Transitional namun Frameset mengijinkan elemen frame-related sebagai framset dan iframe. Contoh penulisannya adalah
sebagai
berikut :
<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0
Frameset//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-
frameset.dtd">
bagian diatas, dituliskan pada awal dokumen sebagai deklarasi dari dokumen
XHTML. Contoh penulisan dokumen XHTML adalah
sebagai
berikut :
<!DOCTYPE html
PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0
Transitional//EN"
"http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-
transitional.dtd">
<html>
<head>
<title>Judul Halaman
Web</title>
</head>
<body>
<p>Isi halaman
Web</p>
</body>
</html>
jika dijalankan akan tampil seperti pada gambar dibawah ini :
Direct Display pada browser
Dalam menampilkan sebuah dokumen pada browser, kita
dapat mengambil
pengaturan tampilannya dari file lain. Hal ini disebut dengan direct display. Contoh yang
sering
digunakan adalah CSS (Casecading
Style
Sheet). Sekarang
mari kita coba membuat dokumen css dan simpan dengan nama “css.css”, dimana kodenya adalah sebagai
berikut :
orang {
color:#FF0000;
font-family:Tahoma;
font-weight:bold;
text-decoration:underline;
}
kemudian buatlah dokumen XML yang disimpan
dengan
nama
“contoh5_1.xml” sebagai data yang akan ditampilkan
seperti berikut :
<?xml
version="1.0"?>
<?xml-stylesheet
href="css.css" type="text/css"?>
<orang>
Susilawati
</orang>
Selanjutnya
jalankan dokumen XML, maka
dapat kita
lihat tampilannya sebagai berikut :
Kita dapat
menggabungkan dokumen
XML yang telah kita buat
kedalam aplikasi lainnya. Misalnya menggabungkan XHTML kedalam aplikasi, atau yang
lainnya dan dapat pula aplikasi yang kita
buat kita gabungkan dengan dokumen XHTML.
Kita dapat menggunakan
modul-modul
yang telah ada sebelmnya.
Resource Description Framework (RDF) dapat diartikan sebagai XML encoding untuk model data sederhana yang partikular. Misalnya kita
menuliskan sebuah dokumen yang menyatakan bahwa W. Scott Means dan Elliotte Rusty Harold adalah
penulis buku XML in a Nutshell.
<rdf:RDF xmlns:rdf="http://www.w3.org/1999/02/22-
rdf-syntax-ns#">
<rdf:Description
about="urn:isbn:0596002920">
<author>Elliotte
Rusty Harold</author>
<author>W.
Scott Means</author>
</rdf:Description>
</rdf:RDF>
Pada contoh diatas, nilai
propertis author hanya teks
saja.
Pada HTML, META tag robot memberitahukan kepada search engin dan robot yang
lainnya apakan mereka
dapat mengindeks halamannya.
Penulisannya dapat dilihat pada kode berikut :
<?robots
index="yes" follow="no"?>
No comments:
Post a Comment