Tuesday 14 July 2015

Karakter lingkungan organisasi

A. Teori lingkungan organisasi;
       Lingkungan organisasi secara umum diartikan sebagai sesuatu yang tidak berhingga (infinit) dan mencakup seluruh elemen yang terdapat diluar suatu organisasi. Dalam kenyataannya tidak semua elemen lingkungan yang berpengaruh secara langsung terhadap organisasi. Untuk keperluan analisis, lingkungan diartikan sebagai seluruh elemen yang terdapat diluar batas-batas organisasi, yang mempunyai potensi untuk mempengaruhi sebagian ataupun suatu organisasi secara keseluruhan. Kelangsungan hidup organisasi sepenuhnya tergantung pada kemampuan organisasi tersebut untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan dan tanggapan pada lingkungan eksternal. Lingkungan itu memberikan sumber energi, penyaluran, dan penerimaan organisasi. Suatu hubungan organisasi pada lingkungan eksternal adalah tidak dapat dipungkiri serta dipertahankan melalui interaksi yang konstan dan berkelanjutan. Berbagai tantangan lingkungan dapat mendorong interaksi dengan macam-macam sector lingkungan atau kemungkinan meliputi sejumlah interaksi yang berbeda.               Tantangan ini meliputi berbagai pertimbangan ekologis, tekanan untuk memprakarsai mempertahankan system keuangan (upah) dan kebijaksanaan personalia yang jujur, suatu pertumbuhan gerakan para konsumen yang menganjurkan kualitas dan keselamatan produk, kelangsungan suatu produk, barang atau jasa yang bermanfaat dan memuaskan, serta integrasi yang baik antara tujuan organisasi. Pengelola organisasi bagi penerimaan tantangan lingkungan dapat berubah-ubah, meliputi pertimbangan moral dan etika, pengetahuan akan kepentingan diri sendiri (motif keuntungan) dan konstrain yang legal. Kelangsungan hidup organisasi jangka panjang adalah ketergantungan pada beberapa bentuk interaksi dengan ekosistem atau lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal meliputi energi, sumber-sumber penghasil, dan konsumen. Penerimaan lingkungan bagi kelestarian hanya akan diperoleh jika organisasi menerima berbagai tantangan lingkungan. Organisasi adalah system terbuka, sehingga organisasi perlu memperhatikan pengaruh lingkungan dalam memberikan penjelasan mengenai perilaku organisasi. Untuk dapat melakukan analisis terhadap lingkungan organisasi perlu mengidentifikasi keseluruhan factor luar yang berpengaruh terhadap organisasi. Perilaku elemen-elemen organisasi dan aktivitasnya sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, seperti struktur, sasaran teknologi, dan strategi organisasi.

B. Segmen-segmen lingkungan;
              Keadaan lingkungan organisasi bisa dipahami melalui analisis terhadap segmen-segmennya, yaitu bagian-bagian dari lingkungan yang berpengaruh terhadap perilaku maupun performansi organisasi. 
          Lingkungan organisasi terdiri dari 9 segmen. Setiap segmen perlu dianalisis untuk mengetahui elemen-elemennya dan juga kesempatan serta hambatan yang dapat ditimbulkannya bagi organisasi. Segmen-segmen lingkungan organisasi meliputi; 
(1) industri, mencakup seluruh organisasi lain yang bergerak disektor kegiatan yang sama dan merupakan saingan bagi organisasi, hal tersebut berpengaruh terhadap ketidak pastian dalam persaingan antar organisasi; 
(2) bahan baku, organisasi harus mendapatkan bahan baku dari lingkungannya, kadang-kadang lingkungan tidak dapat menyediakan bahan baku dalam jumlah yang cukup, sehingga berbahaya bagi industri; 
(3) tenaga kerja, organisasi perlu mendapatkan tenaga kerja dengan tingkat keahlian, kualifikasi dan jumlah yang cukup. Jika kebutuhan tenaga kerja tidak dapat dipenuhi oleh lingkungan, organisasi akan memperoleh kesulitan dalam menghasilkan output; 
(4) keuangan, menggambarkan tingkat kemudahan untuk memperoleh sumber keuangan bagi organisasi; 
(5) pasar, menggambarkan besarnya permintaan konsumen terhadap produk atau jasa yang dihasilkan oleh organisasi; 
(6) teknologi, merupakan pengetahuan serta teknik-teknik yang digunakan untuk membuat produk ataupun jasa, teknologi berpengaruh terhadap cara pengelolaan organisasi; 
(7) kondisi ekonomi, menggambarkan keadaan umum dari perekonomian suatu organisasi, kondisi ekonomi seperti besarnya daya beli konsumen, tingkat pengangguran, tingkat suku bunga, besarnya inflasi, dan tingkat permintaan produk; 
(8) pemerintah, mencakup peraturan-peraturan dan system pemerintahan serta kondisi politik suatu organisasi; 
(9) kebudayaan, mencakup karakteristik demografis dan system nilai yang berlaku pada masyarakat di mana organisasi berada. 
           Sembilan segmen lingkungan ini, terdiri dari berbagai elemen yang dianggap mempunyai potensi untuk mempengaruhi organisasi. Setiap segmen dapat diamati dan dianalisis oleh pimpinan organisasi untuk menetapkan cara pengelolaan organisasi yang sesuai dalam menghadapinya. Perlu diperhatikan bahwa tidak semua segmen sama pentingnya bagi organisasi walaupun ada kaitan antara masing-masing segmen tetapi biasanya ada satu atau lebih segmen yang berpengaruh besar terhadap organisasi sehingga perlu perhatian yang khusus. Karena tidak semua elemen memiliki pengaruh yang sama terhadap organisasi, maka yang penting adalah menemukan cara untuk mengidentifikasi elemen-elemen lingkungan yang dapat digunakan pada semua organisasi yang berada pada lingkungan yang berbeda.

C. Ketidakpastian lingkungan;
         Setiap organisasi dimanapun baik penghasil produk maupun jasa akan menghadapi tingkat ketidakpastian lingkungan, sebab tidak ada organisasi secara sempurna mampu mengumpulkan secara internal semua sumber daya (resources) yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisasi.
        Ketidakpastian (uncertainty) lingkungan menunjukan keadaan dimana pimpinan organisasi tidak mempunyai informasi yang cukup mengenai keadaan lingkungannya, sehingga akan menyebabkan timbulnya kesulitan dalam memperkirakan perubahan-perubahan lingkungan yang akan terjadi. Ketidakpastian ini menyebabkan tindakan-tindakan yang akan diambil oleh organisasi mempunyai resiko kegagalan yang tinggi. Pengaruh lingkungan terhadap organisasi dapat dianalisis melalui dua dimensi yaitu melalui kompleksitas dan stabilitas. Kedua dimensi ini menentukan besarnya ketidakpastian lingkungan yang harus dihadapi oleh organisasi. Kompleksitas (keragaman) lingkungan menunjukan heterogenitas atau banyaknya elemen-elemen eksternal yang berpengaruh terhadap berfungsinya suatu organisasi. Stabilitas lingkungan menggambarkan kecepatan perubahan yang terjadi pada elemen-elemen lingkungan. Lingkungan terdiri dari jenis lingkungan yang sangat stabil hingga lingkungan yang sangat tidak stabil. Lingkungan dianggap stabil apabila elemen-elemennya jarang sekali mengalami perubahan, sehingga keadaan lingkungan boleh dianggap tetap selama bertahun-tahun.

Jenis lingkungan
 Tenang – Acak (Placid Randomized)
 Tenang-Mengelompok (Placid-Clustered)
 Diganggu-Bereaksi (Disturbed-Reactive)
 Lingkungan Kacau (Turbulent Field)

Karakteristik
 Perubahan jarang dan hanya terjadi untuk elemen tunggal atau individual.
 Perubahan jarang dan terjadi dalam bentuk kelompok elemen yang saling berkaitan.
 Lingkungan bereaksi terhadap perubahan dalam organisasi, juga sebaliknya organisasi berukuran besar dan tindakannya bisa diamati.
 Lingkungan sering berubah dan terjadi dalam bentuk kelompok, kompleksitas yang tinggi dan perubahan yang cepat.

Tindakan organisasi
 Konsentrasi pada operasi rutin sehari-hari, perencanaan hanya sedikit.
 Perencanaan serta peramalan agar dapat mengantisipasi perubahan, menghindari perubahan berkelompok.
 Perencanaan untuk mengantisipasi tindakan dan reaksi organisasi lain.
 Perlu interpretasi lingkungan dan adaptasi agar tetap hidup
Corak Lingkungan dan Tindakan Organisasi Sumber: Lubis & Husaini, (1987:31)


D. Pengaruh lingkungan terhadap organisasi;
       Karakteristik lingkungan berpengaruh terhadap terhadap organisasi karena adanya ketergantungan organisasi terhadap sumber-sumber yang terdapat pada lingkungan. Organisasi mempunyai ketergantungan ganda terhadap lingkungannya, yaitu produk dan jasa yang merupakan output organisasi yang dikonsumsi oleh pemakai yang terdapat pada lingkungannya. Organisasi juga mendapatkan berbagai jenis input dari lingkungannya. Organisasi jadi berbahaya apabila pertukaran input dan output menjadi tidak seimbang. Terdapat dua cara adaptasi yang dapat dilakukan oleh organisasi. Cara pertama adalah melalui perubahan internal, yaitu dengan menyesuaikan struktur internal organisasi, pola kerja, perencanaan dan aspek internal lainnya, terhadap karakteristik lingkungan. Cara kedua, adalah dengan berusaha untuk menguasai dan mengubah kondisi, lingkungan sehingga menguntungkan bagi organisasi.

E. Strategi pengendalian lingkungan.
          Struktur organisasi, bagian pembatas, peredam, diperensiasi dan perencanaan merupakan cara-cara yang dapat dipilih untuk menyesuaikan kondisi organisasi terhadap tuntutan lingkungan. Karena itu organisasi yang berada pada lingkungan dengan tingkat ketidak pastian yang tinggi akan mempunyai struktur dan system manajemen yang berlainan dari organisasi yang beroperasi pada lingkungan dengan tingkat ketidak pastian yang berbeda. 
       Terdapat dua cara atau strategi yang dapat ditempuh oleh organisasi untuk menguasai ataupun mengendalikan lingkungannya, yaitu: 
(1) menguasai terciptanya hubungan yang baik dengan elemen-elemen yang terpenting dari lingkungannya; 
(2) berusaha mengendalikan atau membentuk lingkungan agar tidak berbahaya dan bisa menguntungkan bagi organisasi.

Tujuan : Mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pengetahuan, dan pemahaman mengenai karakteristik lingkungan organisasi dalam cakupan lingkungan organisasi internal maupun dalam cakupan organisasi ekternal

2 comments: